Dosen dan Mahasiswa UNIHAZ: Vaksin Aman dan Sehat
Ratusan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH (UNIHAZ) Bengkulu, para Dosen dan masyarakat sekitar Universitas, menjalani vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan Korem 041/Gamas di Kampus Unihaz, Jumat (12/11).
Deni Revaldo, Mahasiswa Fakultas Hukum Semeter 7 Unihaz mengaku, baru melakukan penyuntikan vaksin tahap pertama lantaran selama ini, dia menpercayai informasi yang keliru (hoax) jika vaksin itu berbahaya dan menimbulkan rasa sakit setelah divaksin.
“Saya sendiri baru sekarang mengikuti vaksin yang pertama, karena saya dengar-dengar kata kawan-kawan, katanya vaksin itu terlalu sakit. Tapi setelah divaksin, saya merasa ternyata tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya,” kata Deni.
Selain itu, setelah divaksin dirinya tidak mengalami gangguan apapun. Sehingga diyakini vaksin ini aman dan sehat, serta bisa menguatkan imun tubuh agar tidak mudah terpapar virus Covid-19. Dengan divaksin akan mudah melakukan aktivitas sosial sehari-hari.
“Selain untuk kekebalan tubuh, dengan divaksin kita mudah dalam akses-akses seperti di pekerjaan dan ke tempat-tempat keramaian, tentunya dengan menunjukkan kartu vaksin kita. Mari kawan-kawan kita vaksin agar imun tubuh kita bisa kuat atasi Corona,” ajaknya.
Salah satu Dosen UNIHAZ, Elfa Utami mengemukakan, vaksinasi ini sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dan menunjang kesehatan, vaksin juga dapat mempermudah akses di pemerintahan. “Sebab sekarang salah satu syaratnya harus menggunakan kartu vaksin,” ujarnya.
Sementara Danrem 041/Gamas, Brigjen TNI. Dr. Handoyo, M. Tr (Han) yang meninjau vaksinasi bersama Rektor Unihaz sempat menyapa mahasiswa yang tengah mengantri untuk divaksinasi. “Bagi yang menjalani vaksinasi dosis pertama, dua pekan kedepan vaksin dosis kedua ya,” Danrem mengingatkan.
Dibagian lain, Rektor UNIHAZ, Dr. Ir. H. Yulfiperius, M.Si mengapresisai Korem 041/Gamas yang melakukan vaksinasi di kampusnya, karena menurut Yulfi sangat membantu proses perkuliahan. “Vaksin sangat membantu dalam proses pembelajaran secara tatap muka, sehingga yang belajar tatap muka, mahasiswanya tidak was-was, dosennya juga tidak was-was,” tutupnya.
